BAGIAN-BAGIAN PADA GARDU INDUK

Pengertian Gardu Induk

Gardu Induk merupakan salah satu komponen terpenting pada sistem tenaga yang berfungsi sebagai pusat penyaluran (transmisi) yang menghubungkan sistem transmisi tegangan tinggi gardu distribusi.

Komponen-komponen Gardu Induk

1. Trafo Daya

1. Trafo
Salah satu komponen terpenting pada sistem transmisi dan distribusi yaitu trafo daya, maka dari itu trafo daya dapat dibilang sebagai jantung dari sistem transmisi dan distribusi.

Berfungsi untuk mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran tegangannya (dapat dikontrol), namun tidak merubah frekuensi.

Transformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titik neutral dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral Current Transformer (NCT).

Perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo, yang disebut Neutral Grounding Resistance (NGR).

2. Circuit Breaker (CB)


Hasil gambar untuk cb pada gardu induk
2. Circuit Breaker
CB merupakan komponen pemutus yang berguna untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban (berarus) yang dapat bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual ketika dilakukan perawatan atau perbaikan. Karena pada saat bekerja CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api, maka dari itu CB dilengkapi dengan pemadam busur api.



3. Disconnecting Switch (DS)

Disconnecting Switch Adalah komponen pemisah atau pemutus, yang hampir serupa dengan CB namun pada Disconnecting Switch rangkaian listrik tidak memiliki beban (arus)
Hasil gambar untuk disconnect switch gardu induk 
3. Disconnecting Switch 

4. Current Transformer (CT)

Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran dan proteksi.

Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

5. Potential Transformer (PT)

Berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada sistem tenaga listrik,menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.
5. Potential Transformator
Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, dengan memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

6. Rel (Busbar)

Berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan (connecting) antara transformator daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik lainnya yang ada pada switch yard.
6. Rel (Busbar)

7. Lightning Arrester (LA)

7. Lightning Arrester (LA)
Berfungsi untuk melindungi (pengaman) peralatan listrik di gardu induk dari tegangan lebih akibat terjadinya sambaran petir (lightning surge) pada kawat transmisi, maupun disebabkan oleh surya hubung (switching surge).

Dalam keadaan normal (tidak terjadi gangguan), LA bersifat isolatif atau tidak bisa menyalurkan arus listrik. Dalam keadaan terjadi gangguan yang menyebabkan LA bekerja, maka LA bersifat konduktif atau menyalurkan arus listrik ke bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Menggunakapn TCP/IP Socket